Friday, August 17, 2012

Sepeda Roda Dua: Decision Making


Maka pencarian pun dimulai.

Gak tau mau mulai darimana, akhirnya gue browsing-browsing dulu deh harga sepeda. Ternyata yang bagusan harganya alamakjan gak sanggup deh gue. Sepeda baru harganya cukup membuat gue gak bisa tidur (gak juga deng). Karena salah satu pertimbangan gue dalam membeli sepeda adalah harga, maka gue memutuskan kalo gue belum sanggup deh beli sepeda baru. Jadilah gue memutuskan untuk beli used bicycle saja untuk saat ini.

Untungnya waktu itu gue pernah diajak sama temen gue ke toko sepeda di deket kampus. Toko itu juga jual used bike. Alhasil toko itulah yang menjadi sasaran gue.

Secara gue itu pemalas tingkat tinggi, gue sempet menunda-nunda buat ngecek ke toko itu. Kemalasan gue menyebabkan gue gak pernah beranjak-beranjak untuk mengunjungi toko itu. Karena itulah, akhirnya gue mencari-cari informasi mengenai apakah toko tersebut punya website.


Ternyata, dengan kekuatan Om Gugel yang luar biasa, gue menemukan website itu toko. Gue cukup bahagia dengan websitenya karena disitu ada bagian dimana mereka menginformasikan used bike apa aja yang saat itu mereka jual. Ada foto, brief specs, dan yang paling penting, informasi harga.

Jadilah gue liat-liat tuh sepeda-sepeda yang kira-kira muat di kantong. Ada beberapa yang menarik perhatian gue and I made a mental note of which ones they were. Ajaibnya, setelah liat-liat sepeda-sepeda yang potensial tersebut, gue jadi semangat dong. Semangat buat segera memiliki sepeda.

Nah, the thing about used items adalah availability. Belum tentu barang yang kita liat dan minati sebelumnya masih ada saat kita mau beli. Jadinya mesti cepet gerak. Maka daripada itu, tak berapa lama setelah liat-liat di website, gue kemudian mengunjungi tokonya.

Orang-orang di toko itu sungguh baik-baik dan ramah-ramah. Dan seperti yang pernah dikasih tau sama temen gue, those people are really passionate about bicycles. That is why mereka gak akan asal-asalan saat ngasih saran atau informasi ke pelanggan-pelanggannya.

So I went there and told them that I was looking for a used bike. Oleh pemilik tokonya terus gue diajak ke semacam warehouse mereka, tempat mereka simpan sepeda-sepedanya. Ternyata ada lumayan banyak used bike yang mereka punya saat itu. Sama orangnya kemudian gue disuruh coba-coba, take a quick ride, nyaman apa nggak buat gue. Tapi sebelumnya, gue nanya ke dia yang mana aja yang dalam limit budget gue. Then he narrowed them down for me. Diantara yang bakal gue coba itu, ada 2 atau 3 yang sempet gue liat di websitenya juga. Jadi sodara-sodara, website mereka terbukti cukup akurat.

I tried around 4 or 5 bikes I think. Kadang sebelnya kalo beli-beli itu, ada yang kita suka warna atau bentuknya tapi pas dicoba eh gak enak. Ada 2 yang kayak gitu, gue udah suka sama tampilannya tapi pas dicoba rasanya agak-agak nggak nyaman. Kan sebel jadinya.

Tapiii, ada 1 yang rasanya cukup acceptable lah. Gue awalnya gak terlalu attracted sama warnanya, tapi ya yang penting kan gue mesti nyaman dong pas naik sepedanya.

I made up my mind and bought the bike that felt the most comfortable for me to ride. I also got an LED light to attach to it for times when I need to bike when it's dark.

In the end, I present to you my one and only bike. Bike ride, anyone?

Sepedaku sepeda roda dua gowes gowes kring kring

1 comment:

  1. He,, ada LED-nya ya neng?
    Pingin bikin sendiri hehehe,, tapi sepeda"ku udah buruk rupa, ntar aja pas pingin punya yang baru :)

    Anyway, kamu ngga lancar naik sepeda yak? Hooo,, pas sepedaan bareng di kampus napa ngga ikutan ya? kirain udah expert. Ngga nyangka :p

    happy gowes-gowes ya neng, olahraga gituuu :)

    ReplyDelete